4th INASHG dan 1st ISGC Annual Meeting di Makasar, Sulawesi Selatan
Sekilas Tentang 4th InaSHG dan ISGC Annual Meeting
Bertepatan dengan Annual Meeting InaSHG (Indonesian Society of Human Genetics) yang ke 4 dan Annual Meeting ISGC (Indonesian Society of Genetics Councelors yang pertama, kami sebagai member InaSHG diundang untuk menghadiri kedua annual meeting tersebut. Annual Meeting ini diselenggarakan di Makasar di Universitas Hasanuddin dari tanngal 7 – 9 September 2023. Annual meeting ini diisi dengan beberapa symposium dengan tema besar yaitu “GENOMICS AND BIOINFORMATICS APPLICATION: A NEW ERA FOR IMPROVING PERSONALIZED MEDICINE IN HELATHCARE FACILITIES.” |
Acara tiga hari ini diisi dengan berbagai workshop dan symposium. Workshop dilakukan di hari pertama dengan dua tema yaitu: Workshop 1 - Theory & Practice of Chromosome and Genome Abnormality, dan Workshop 2 - Bioinformatics in Human Genetic Disorder. Kedua workshop ini dimentori oleh para prof yang sangat ahli di bidangnya masing2. Workshop 1 di mentori oleh Prof. Sultana MH. Faradz dari UGM dan Prof. Christian Gillisen dari salah satu universitas di Belanda. Workshop dimulai dari pukul 8 pagi dan berakhir pukul 4 sore.
Kami mengikuti sesi Workshop 2 yang dimentori oleh Prof. Christian. Dalam workshop ini para peserta diajari cara-cara membaca dasar-dasar bioinformatics dan bagaimana mencari serta menganalisanya. |
|
Masing-masing peserta diberikan tugas selama 2 sesi untuk menjawab lebih dari 25 pertanyaan dalam setiap sesinya. Di tuliskan juga tatacara pencarian jawabannya dengan cara menelaah dan membaca berbagai situs-situs yang khusus memuat data-data bioinformatics. Peserta pada Workshop 2 ini melebih 40 orang terdiri dari berbagai latar belakang diantaranya dari lab-lab, dari universitas dan dari Yayasan serta Perusahaan.
Hari kedua dibuka dengan Plenary Lecture yang diisi oleh: Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS dari Kementrian Kesehatan dengan tema Grand Design of Personalized Medicine in Indonesian Health Transformation. Dilanjutkan oleh beberapa Profesor diantaranya Prof. Hiroyuki Awano, Prof. Herawati Sudoyo, Prof. Christian Gillisen dan Prof. Sangkot Marzuki. Dengan berbagai tema yang sanga menarik diantaranya tema Mitochondrial Genome Approach in Rare Disease yang disampaikan oleh Prof. Hera yang risetnya mengedepankan perbedaan suku dapat mempengaruhi effect atau immunity terhadap Rare Disease tersebut. Tanpa dipungkiri riset mitochondrial genome dengan pendekatan suku-suku yang berbeda sangat erat kaitannya dengan cultural genetics.
Dilanjutkan denga Symposium 1 sd 3 dengan tema masing-masing yaitu Aging and Metabolic Syndrome, Functional Genomics Application in Infectious Diseases, Challenges in The Readiness of Public Health Services toward Precision Healthcare. Ketiga symposium di hari kedua ini diisi oleh berbagai narasumber dari berbagai negara diantaranya dari Jepang, Singapore dan Malaysia. Dihari kedua ini bersamaan dengan 4th Indonesian society Human Genetics Annual Meeting yang diisi dengan Laporan pertanggung jawaban dari Presiden InaSHG yaitu Prof Gunadi.
Hari ketiga diisi dengan 3 Symposium dan pemilihan Lomba Poster dan presentasi dari peserta yang mendaftarkan karya ilmiahnya sekaligus dengan the 1st Indonesian Society of Genetic Counselors (ISGC) Annual Meeting dengan tema Role of Counsellor in Pan Omics Era.
Setelah Annual Meeting ISGC dilanjutkan dengan 3 symposium di plenary hall, sedangkan presentasi dilakukan di ruangan khusus lain. Tema dari 3 symposium terakhir ini adalah Inborn Error of Metabolism the Most Treatable Rare Disease, The Role of Bioinformatics in Large-Scale Genomic Data Analysis, Molecular profiling for precision oncology. Ketiga symposium terakhir ini diisi oleh beberapa Professor dari dalam dan dari Luar negeri diantaranya Prof. Sopia Mubarika, Prof. Damayanti, Prof. Christian Gilissen, dan Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, Ph.D.
Yang paling menarik bagi kami dari 3 Symposium terakhir ini yaitu paparan dari Prof. Sopia Mubarika dengan tema Cross kingdom communication of ncRNA in oncogenesis yang lebih mengedepankan kaitan yang sangat komprehensif antara genome manusia dengan genome species lain melalui pendekatan ncRNA khususnya microRNA. Dalam paparan Prof. Sopia juga menjelaskan bahwa telah dilakukan sequence miRNA dari berbagai bangsa atau suku-suku didunia diantaranya Mesir, dan lain-lain. Hal ini merupakan perkembangan riset ncRNA yang sangat maju karena dalam menentukan personalized medicine yang lebih presisi harus diperhatikan latar belakang budayanya dan dengan sequence microRNA dan mempermudah menganalisa perbedaan dan karakter setiap genome dari berbagai culture yang berbeda.
Selesai symposium di hari ketiga ini ditutup dengan pengumuman pemenang poster ilmiah dan karya tulis ilmiah. Dalam penentuan tempat annual meeting selanjutnya telah dipilih kota Malang yang menjadi tuan rumah dari Annual Meeting InaSHG dan ISGC ini pada tahun 2024. Agenda selanjutnya adalah 2025 Indonesia menjadi tuan rumah APSHG (Asia Pacific Society of Human Genetics) yang rencananya diadakan di Yogyakarta.
Kesimpulan
Kesempatan mengikuti acara InaSHG dan ISGC Annual Meeting ini sangat berharga dalam mengupdate informasi mengenai penelitan terbaru dalam genetics serta membuat metworking baru dengan para dokter, ahli-ahli laboratorium serta dapat belajar langsung dari para Profesor-profesor senior dan membuka peluang untuk melakukan penelitian bersama dalam bidsang ilmu genetika.
Dengan singkat kami telah mempersiapkan tema-tema baru penelitian untuk dijadikan penelitian kolaborasi bersama dengan para kolega dalam InaSHG ini diantaranya yaitu:
Kiranya diatas merupakan ide-ide baru yang lahir dari mengikuti acara InaSHG dan ISGC Annual Meeting di Makasar kemarin. Dengan lahirnya ide-ide baru dalam membuat penelitian yang lebih maju dan lebih definitive kami menyadari pentingnya mengahadir acara-acara seperti ini terlebih lagi sangat penting sekali menjadi anggota dari Society yang kami anggap sangat penting dalam pengembangan cultural genetics. Terima kasih kepada segenap panitia dan para peserta serta kolega yang hadir dalam acara yang sangat berharga ini. Sampai bertemu tahun depan di Malang.
September 2023
Hari kedua dibuka dengan Plenary Lecture yang diisi oleh: Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS dari Kementrian Kesehatan dengan tema Grand Design of Personalized Medicine in Indonesian Health Transformation. Dilanjutkan oleh beberapa Profesor diantaranya Prof. Hiroyuki Awano, Prof. Herawati Sudoyo, Prof. Christian Gillisen dan Prof. Sangkot Marzuki. Dengan berbagai tema yang sanga menarik diantaranya tema Mitochondrial Genome Approach in Rare Disease yang disampaikan oleh Prof. Hera yang risetnya mengedepankan perbedaan suku dapat mempengaruhi effect atau immunity terhadap Rare Disease tersebut. Tanpa dipungkiri riset mitochondrial genome dengan pendekatan suku-suku yang berbeda sangat erat kaitannya dengan cultural genetics.
Dilanjutkan denga Symposium 1 sd 3 dengan tema masing-masing yaitu Aging and Metabolic Syndrome, Functional Genomics Application in Infectious Diseases, Challenges in The Readiness of Public Health Services toward Precision Healthcare. Ketiga symposium di hari kedua ini diisi oleh berbagai narasumber dari berbagai negara diantaranya dari Jepang, Singapore dan Malaysia. Dihari kedua ini bersamaan dengan 4th Indonesian society Human Genetics Annual Meeting yang diisi dengan Laporan pertanggung jawaban dari Presiden InaSHG yaitu Prof Gunadi.
Hari ketiga diisi dengan 3 Symposium dan pemilihan Lomba Poster dan presentasi dari peserta yang mendaftarkan karya ilmiahnya sekaligus dengan the 1st Indonesian Society of Genetic Counselors (ISGC) Annual Meeting dengan tema Role of Counsellor in Pan Omics Era.
Setelah Annual Meeting ISGC dilanjutkan dengan 3 symposium di plenary hall, sedangkan presentasi dilakukan di ruangan khusus lain. Tema dari 3 symposium terakhir ini adalah Inborn Error of Metabolism the Most Treatable Rare Disease, The Role of Bioinformatics in Large-Scale Genomic Data Analysis, Molecular profiling for precision oncology. Ketiga symposium terakhir ini diisi oleh beberapa Professor dari dalam dan dari Luar negeri diantaranya Prof. Sopia Mubarika, Prof. Damayanti, Prof. Christian Gilissen, dan Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, Ph.D.
Yang paling menarik bagi kami dari 3 Symposium terakhir ini yaitu paparan dari Prof. Sopia Mubarika dengan tema Cross kingdom communication of ncRNA in oncogenesis yang lebih mengedepankan kaitan yang sangat komprehensif antara genome manusia dengan genome species lain melalui pendekatan ncRNA khususnya microRNA. Dalam paparan Prof. Sopia juga menjelaskan bahwa telah dilakukan sequence miRNA dari berbagai bangsa atau suku-suku didunia diantaranya Mesir, dan lain-lain. Hal ini merupakan perkembangan riset ncRNA yang sangat maju karena dalam menentukan personalized medicine yang lebih presisi harus diperhatikan latar belakang budayanya dan dengan sequence microRNA dan mempermudah menganalisa perbedaan dan karakter setiap genome dari berbagai culture yang berbeda.
Selesai symposium di hari ketiga ini ditutup dengan pengumuman pemenang poster ilmiah dan karya tulis ilmiah. Dalam penentuan tempat annual meeting selanjutnya telah dipilih kota Malang yang menjadi tuan rumah dari Annual Meeting InaSHG dan ISGC ini pada tahun 2024. Agenda selanjutnya adalah 2025 Indonesia menjadi tuan rumah APSHG (Asia Pacific Society of Human Genetics) yang rencananya diadakan di Yogyakarta.
Kesimpulan
Kesempatan mengikuti acara InaSHG dan ISGC Annual Meeting ini sangat berharga dalam mengupdate informasi mengenai penelitan terbaru dalam genetics serta membuat metworking baru dengan para dokter, ahli-ahli laboratorium serta dapat belajar langsung dari para Profesor-profesor senior dan membuka peluang untuk melakukan penelitian bersama dalam bidsang ilmu genetika.
Dengan singkat kami telah mempersiapkan tema-tema baru penelitian untuk dijadikan penelitian kolaborasi bersama dengan para kolega dalam InaSHG ini diantaranya yaitu:
- Wallacea Research Institute sudah ada di Universitas Hasanuddin
- Mengkaji kemungkinan melakukan tes laboratorium tentang metabolic karakteristik dari Land People dan Sea People bekerjasama dengan ahli lab Prodia Winnie Xiu.
- Bersama Ibu Roseline dari Banjar untuk bersama-sama melakukan penelitian perbedaan antara suku-suku di Kalimantan Barat dengan Kalimantan lainnya.
- Menjajaki kemungkinan melakukan riset bersama untuk data collecting dengan mensequence microRNA dari suku-suku diIndonesia sebagai basis data.
- Membuat poster bertemakan rite of passage dengan comprehensive vaksinologi bekerjasama dengan Inharmony Klinik di Jakarta.
Kiranya diatas merupakan ide-ide baru yang lahir dari mengikuti acara InaSHG dan ISGC Annual Meeting di Makasar kemarin. Dengan lahirnya ide-ide baru dalam membuat penelitian yang lebih maju dan lebih definitive kami menyadari pentingnya mengahadir acara-acara seperti ini terlebih lagi sangat penting sekali menjadi anggota dari Society yang kami anggap sangat penting dalam pengembangan cultural genetics. Terima kasih kepada segenap panitia dan para peserta serta kolega yang hadir dalam acara yang sangat berharga ini. Sampai bertemu tahun depan di Malang.
September 2023