Inventaris Tradisi Lisan di Indonesia
LATAR BELAKANG
Dengan mulai menghilangnya tradisi lisan di dalam masyarakat Indonesia yang maknanya sesungguhnya sangat dalam dan memiliki nilai yang sangat tingi dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmoni, maka dari itu kami Yayasan Duta Chakra Budaya merasa terpanggil untuk melalukan Program Inventaris Tradisi Lisan di Indonesia. Program ini sangat penting selain mengumpulkan kekayaan budaya intelektual masyarakat Indonesia melalui intangible culture ini. Pengetahuan – pengetahuan di dalam tradisi lisan ini dapat menjadi bahan atau rujukan yang sangat penting dan bermakna tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang seperti genetika, sejarah, linguistik, ekonomi maupun sosial yang sesuai dengan akar Budaya masyarakat Indonesia.
MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan mengenal dan memahami berbagai tradisi lisan di dalam masyarakat Indonesia, Kami mengharapkan hal ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi pencerahan bagi berbagai bidang ilmu yang kini mulai kembali kepada fundamental kehidupan manusia yaitu Budaya. Indonesia sebagai tempat yang memiliki keanekargaman Budaya adalah pusat dari pengetahuan-pengetahuan Budaya ini. Terlebih lagi setelah Budaya telah dicanangkan sebagai kunci dalam Pembangunan Berkelanjutan oleh PBB. Maka sudah saatnya kami sebagai generasi muda menguak segala hal yang terkandung dalam kebudayaan Masyarakat Indonesia. Dengan tujuan mencapai pembangunan berkelanjutan serta pemajuan Kebudayaan yang harmoni sesuai Mandat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.
METODA DAN TARGET MASYARAKAT
Semua masyarakat Indonesia yang masih sangat mengingat pesan-pesan leluhurnya dalam menjalani kehidupan. Kami fokuskan untuk mengumpulkan tradisi lisan yang berkaitan dengan 5 ritual peralihan manusia, yaitu kelahiran, akil balig, pernikahan, penghormatan kepada leluhur dan kematian. Ke 5 hal ini sangat penting untuk dianalisa karena hampir semua masyarakat berbudaya memiliki ritual peralihan ini, yang masing-masing memiliki keunikannya tersendiri. Inilah kekayaan intelektual sesungguhnya dari masyarakat Indonesia yang sangat berharga dan patut dipelajari kembali, ditelaah dan dihayati dalam proses memanusiakan manusia.
Dalam ke-5 tahap diatas sesungguhnya terkandung 3 prinsip utama untuk manusia yaitu kesadaran terhadap diri sendiri termasuk kesehatan jiwa dan raga, kesadaran terhadap kehidupan bermasyarakat yang harmoni dan kesadaran terhadap lingkungan. Prinsip-prinsip dasar ini dikandung dalam setiap ritual peralihan terlepas dari apapun bentuk tradisinya.
Terdapat dua cara penginventarisiran tradisi lisan ini :
Untuk Tahap 1 Program Inventaris Tradisi Lisan ini akan dimulai Bulan Juli 2019 sampai Juni 2020. Kami mengharapkan dalam kurun waktu satu tahun ini kami dapat mengumpulkan kurang lebih 10 – 20 tradisi lisan. Untuk sebaran masyarakat, kami harapakan dapat menjangkau dari Sabang sampai Merauke.
HASIL DAN KESIMPULAN
Data-data hasil inventaris ini akan dikumpulkan oleh kami yang kemudian akan kami publikasikan dengan izin para contributor. Selain dipublikasikan data-data ini akan kami analisa melalui berbagai multidisiplin ilmu untuk memperkaya masing-masing ilmu tersebut. Terlebih lagi, agar kami dapat mengerti makna-makna yang tersirat dari setiap tradisi yang diturunkan dari generasi-kegenerasi ini. Hasil analisa kami pun akan dipublikasikan untuk kepentingan penelitian-penelitian selanjutnya.
Dengan mulai menghilangnya tradisi lisan di dalam masyarakat Indonesia yang maknanya sesungguhnya sangat dalam dan memiliki nilai yang sangat tingi dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmoni, maka dari itu kami Yayasan Duta Chakra Budaya merasa terpanggil untuk melalukan Program Inventaris Tradisi Lisan di Indonesia. Program ini sangat penting selain mengumpulkan kekayaan budaya intelektual masyarakat Indonesia melalui intangible culture ini. Pengetahuan – pengetahuan di dalam tradisi lisan ini dapat menjadi bahan atau rujukan yang sangat penting dan bermakna tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang seperti genetika, sejarah, linguistik, ekonomi maupun sosial yang sesuai dengan akar Budaya masyarakat Indonesia.
MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan mengenal dan memahami berbagai tradisi lisan di dalam masyarakat Indonesia, Kami mengharapkan hal ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi pencerahan bagi berbagai bidang ilmu yang kini mulai kembali kepada fundamental kehidupan manusia yaitu Budaya. Indonesia sebagai tempat yang memiliki keanekargaman Budaya adalah pusat dari pengetahuan-pengetahuan Budaya ini. Terlebih lagi setelah Budaya telah dicanangkan sebagai kunci dalam Pembangunan Berkelanjutan oleh PBB. Maka sudah saatnya kami sebagai generasi muda menguak segala hal yang terkandung dalam kebudayaan Masyarakat Indonesia. Dengan tujuan mencapai pembangunan berkelanjutan serta pemajuan Kebudayaan yang harmoni sesuai Mandat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.
METODA DAN TARGET MASYARAKAT
Semua masyarakat Indonesia yang masih sangat mengingat pesan-pesan leluhurnya dalam menjalani kehidupan. Kami fokuskan untuk mengumpulkan tradisi lisan yang berkaitan dengan 5 ritual peralihan manusia, yaitu kelahiran, akil balig, pernikahan, penghormatan kepada leluhur dan kematian. Ke 5 hal ini sangat penting untuk dianalisa karena hampir semua masyarakat berbudaya memiliki ritual peralihan ini, yang masing-masing memiliki keunikannya tersendiri. Inilah kekayaan intelektual sesungguhnya dari masyarakat Indonesia yang sangat berharga dan patut dipelajari kembali, ditelaah dan dihayati dalam proses memanusiakan manusia.
Dalam ke-5 tahap diatas sesungguhnya terkandung 3 prinsip utama untuk manusia yaitu kesadaran terhadap diri sendiri termasuk kesehatan jiwa dan raga, kesadaran terhadap kehidupan bermasyarakat yang harmoni dan kesadaran terhadap lingkungan. Prinsip-prinsip dasar ini dikandung dalam setiap ritual peralihan terlepas dari apapun bentuk tradisinya.
Terdapat dua cara penginventarisiran tradisi lisan ini :
- Kontributor menulis sendiri dan menyerahkan kepada kami hasil tulisannya.
- Melalui wawancara langsung dengan contributor yang kemudian kami susun menjadi satu tulisan sesuai wawancara.
Untuk Tahap 1 Program Inventaris Tradisi Lisan ini akan dimulai Bulan Juli 2019 sampai Juni 2020. Kami mengharapkan dalam kurun waktu satu tahun ini kami dapat mengumpulkan kurang lebih 10 – 20 tradisi lisan. Untuk sebaran masyarakat, kami harapakan dapat menjangkau dari Sabang sampai Merauke.
HASIL DAN KESIMPULAN
Data-data hasil inventaris ini akan dikumpulkan oleh kami yang kemudian akan kami publikasikan dengan izin para contributor. Selain dipublikasikan data-data ini akan kami analisa melalui berbagai multidisiplin ilmu untuk memperkaya masing-masing ilmu tersebut. Terlebih lagi, agar kami dapat mengerti makna-makna yang tersirat dari setiap tradisi yang diturunkan dari generasi-kegenerasi ini. Hasil analisa kami pun akan dipublikasikan untuk kepentingan penelitian-penelitian selanjutnya.
Inventory of Indonesian Oral Tradition
Inventory of Indonesian Oral Tradition is a program that we created to collect and preserve oral tradition from various regions in Indonesia from Sabang to Merauke that is, before this precious knowledge is forgotten. Oral tradition actually reflects the richness of intangible culture of Indonesia. For us, such tradition is precious for containing valuable cultural knowledge that is inherited generation after generation.
At this moment, we focus in collecting Indonesian Oral Tradition for the reason that Indonesia is known as nation with multicultural places on Earth for it might provide more various and discrete traditions than any other places. After collecting it, we have a plan to do analysis by scientific approaches such as genetics, in order to determine the essential meanings and benefits of such tradition for communities, environment as well as for individual. For this reason, in collecting such tradition we are focusing on the five rites of passage stories/traditions to be gathered from our respondents, consisting of the rite of birth, rite of adultery, rite of marriage, rite of ancestor-ship, and rite of death.
We believe, beyond the said tradition lays some valuable knowledge if we can analyze them by means of scientific research today. By apprehending the said tradition, we expect that it could become an enrichment of knowledge to various disciplines of science in patronizing sustainability in any aspects of life.
For phase 1, this inventory program starts from July 2019 to June 2020. During this period, we expect to collect at least 10 to 20 Oral Traditions from various regions in Indonesia. At this moment, the target of our respondent is any Indonesian people who ae willing to share their oral traditions to us and the public as well.
At the end of this program, we expect that we could compiled the existing oral traditions that we gain from the respondents in one publication, such as book to be disseminated to the public. While, the results analysis of such traditions will be published as a research journal approximately in late 2020.
At this moment, we focus in collecting Indonesian Oral Tradition for the reason that Indonesia is known as nation with multicultural places on Earth for it might provide more various and discrete traditions than any other places. After collecting it, we have a plan to do analysis by scientific approaches such as genetics, in order to determine the essential meanings and benefits of such tradition for communities, environment as well as for individual. For this reason, in collecting such tradition we are focusing on the five rites of passage stories/traditions to be gathered from our respondents, consisting of the rite of birth, rite of adultery, rite of marriage, rite of ancestor-ship, and rite of death.
We believe, beyond the said tradition lays some valuable knowledge if we can analyze them by means of scientific research today. By apprehending the said tradition, we expect that it could become an enrichment of knowledge to various disciplines of science in patronizing sustainability in any aspects of life.
For phase 1, this inventory program starts from July 2019 to June 2020. During this period, we expect to collect at least 10 to 20 Oral Traditions from various regions in Indonesia. At this moment, the target of our respondent is any Indonesian people who ae willing to share their oral traditions to us and the public as well.
At the end of this program, we expect that we could compiled the existing oral traditions that we gain from the respondents in one publication, such as book to be disseminated to the public. While, the results analysis of such traditions will be published as a research journal approximately in late 2020.